Selasa, 16 Desember 2014

12 tahun yang lalu

 Rintik hujan yang turun dari langit dan keadaan sepi menghampiriku dan ketika hati terasa sunyi terlintas difikiranku tentang masa antara aku dan dia dimana awal pertama dia menyatakan cinta kepadaku. Perasaan ini memang tak lazim kita rasakan  saat itu ketika aku masih kelas 4 SD dan dia kelsa 3 SD tapi memang benar ketika aku berada didekatnya rasa grogi, panas dingin, dan deg2an padahal aku mempunyai banyak sahabat cowok karena aku waktu itu memang sangat tomboy, begitupun dengan dia hanya dia yang menganggap aku sebagai wanita. Pelajaran sekolah pun selesai dimana banyak siswa yang berhamburan datang kesekolah saat itu aku ikut dengan teman aku yang benama Ana dan betapa terkejutnya aku ternyata  dia ingin menyatakan cintanya kepada Dudi, tapi saat itu aku pasrah kepada kepada keadaan jika teman ku bahagia aku turut bahagia dan saat dia mengatakan “Dudi terima apa gak” dengan perasaan gugup dia menanyakan pernyataan itu dan seketika wajah Dudi berubah menjadi heran karena ia gak mengerti apa maksud dari pernyataan Ana “apa yang harus aku terima aku gak mengerti maksudnya apa na??? ”. ”  terima apa gak di” saat itu akupun lelah dengan semua ini, dengan perasaan yang campur aduk akupun berkata “ Sudah ngomong ia ajj sih gitu ajj repot” Dudi semakin bingung dan “ iya aku terima “ Akirnya Anapun tersenyum dan aku beusaha untuk mengodanya dan saat itu juga dia heran dan bertanya “maksudnya apa??” “berarti kamu pacaran sma Ana Di” dan saat itu dudi membantah dan dia menyatakan hal yang sangat diluar dugaan dia menolak Ana dan “Nuri aku Cuma sayangnya sama kamu” mendengar pernyataan dari Dudi aku sempat merasa tdak enak dengan Ana. “ nuri jika kamu juga suka sama aku maka kamu harus menemuiku disini besok jika kau mererimaku maka kamu menciumku dipipi tapi jika tidak kamu bisa berkata bahwa kamu gak suka sama aku” senyap seketika dan saat itu Ana mengeluarkan suara dan berkata bahwa Nuri kan ada yang suka yaitu Maulana dan memang benar dia menyatakan cinta kepadaku tadi pagi tapi yang aku rasakan aku snangat nyaman dengan Dudi dan keesokan harinya aku pun berlalu didepannya tidak berkata apa - apa dan yang pasti aku sangat tdak enak dengan Ana dan untung saja dia tidak menjauhiku.
         



                                                                                       Cinta itu membingungkan 
                                                                                      Ketika hati berkata aku sangat mencintainya
                                                                                      Tapi situasi memkasakan keadaan untuk 
                                                                                      Menjauh darinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar