Selasa, 16 Desember 2014

Tak dapat menghapus nya

ketika malam menghantarkan sepi kini tak ada lagi aktivitas yang terjadi ketika itu aku berbaring dan mendengar VN dari seseorang yang sangat aku cintai tiba2 handphone ku bergetar " nomor siapa lagi ini sudah larut gak tau apa orang sedang tidur" gumamku pelan karena aku takut membangunkan adikku yang sedang tertidur.

"Halo Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
"Maaf siapa ya"
"Bodoh apa kamu tidak mengenali suara ku"
Deg..Deg....Deg.... seakan akan jantungku ingin keluar suara yang tak asing lagi kudengar yaitu Andi dimana dialah cinta keduaku yang benar2 aku sayangi setelah Dudi.
" hey apa kabar???" gumamnya
tuhan kenapa disaat2 seperti ini dia hadir dalam hidupku tuhan.
" dari mana kamu dapat nomor ku"
"ekh bodoh kamu lupa ya lw nomormu gak pernah ganti jadi tiap aku ganti handphone baru pasti nomormu    ku save"
" Nuri "
"apa"
"Tunggu aku dua tahun ya"
"untuk???"
"Aku akan melamarmu karna saat masih kelas 1 aku sudah suka sama kamu"
terdiam dan tak mampu berkata apa2 lagi. yatuhan kenapa rasa yang pernah aku rasakan saat sekolah itu menghilang dengan hadirnya dudi dikehidupanku dan saat ini pun aku dan Dudi gak ada hubungan lagi .
         setelah hampir 5 jam berlalu akhinya kami akhiri percakapan kita lewat telfon dan diakhir sangat jelas aku menolaknya namun dia berusaha untuk tidak menyerah tapi dihati aku merasa bahwa seseorang yang lebih sangat kuat  menahan cinta ini dan dia pasti akan kembali ke pemiliknya



Cinta takan kemana dia tetap disini dan selalu ada disini jika waktu mengizinkanku untuk kembali maka aku akan kembali dan tunggulah hanya waktu yang mampu menjawabnya kita berdua hanya mengikuti aliran cerita

12 tahun yang lalu

 Rintik hujan yang turun dari langit dan keadaan sepi menghampiriku dan ketika hati terasa sunyi terlintas difikiranku tentang masa antara aku dan dia dimana awal pertama dia menyatakan cinta kepadaku. Perasaan ini memang tak lazim kita rasakan  saat itu ketika aku masih kelas 4 SD dan dia kelsa 3 SD tapi memang benar ketika aku berada didekatnya rasa grogi, panas dingin, dan deg2an padahal aku mempunyai banyak sahabat cowok karena aku waktu itu memang sangat tomboy, begitupun dengan dia hanya dia yang menganggap aku sebagai wanita. Pelajaran sekolah pun selesai dimana banyak siswa yang berhamburan datang kesekolah saat itu aku ikut dengan teman aku yang benama Ana dan betapa terkejutnya aku ternyata  dia ingin menyatakan cintanya kepada Dudi, tapi saat itu aku pasrah kepada kepada keadaan jika teman ku bahagia aku turut bahagia dan saat dia mengatakan “Dudi terima apa gak” dengan perasaan gugup dia menanyakan pernyataan itu dan seketika wajah Dudi berubah menjadi heran karena ia gak mengerti apa maksud dari pernyataan Ana “apa yang harus aku terima aku gak mengerti maksudnya apa na??? ”. ”  terima apa gak di” saat itu akupun lelah dengan semua ini, dengan perasaan yang campur aduk akupun berkata “ Sudah ngomong ia ajj sih gitu ajj repot” Dudi semakin bingung dan “ iya aku terima “ Akirnya Anapun tersenyum dan aku beusaha untuk mengodanya dan saat itu juga dia heran dan bertanya “maksudnya apa??” “berarti kamu pacaran sma Ana Di” dan saat itu dudi membantah dan dia menyatakan hal yang sangat diluar dugaan dia menolak Ana dan “Nuri aku Cuma sayangnya sama kamu” mendengar pernyataan dari Dudi aku sempat merasa tdak enak dengan Ana. “ nuri jika kamu juga suka sama aku maka kamu harus menemuiku disini besok jika kau mererimaku maka kamu menciumku dipipi tapi jika tidak kamu bisa berkata bahwa kamu gak suka sama aku” senyap seketika dan saat itu Ana mengeluarkan suara dan berkata bahwa Nuri kan ada yang suka yaitu Maulana dan memang benar dia menyatakan cinta kepadaku tadi pagi tapi yang aku rasakan aku snangat nyaman dengan Dudi dan keesokan harinya aku pun berlalu didepannya tidak berkata apa - apa dan yang pasti aku sangat tdak enak dengan Ana dan untung saja dia tidak menjauhiku.
         



                                                                                       Cinta itu membingungkan 
                                                                                      Ketika hati berkata aku sangat mencintainya
                                                                                      Tapi situasi memkasakan keadaan untuk 
                                                                                      Menjauh darinya

Minggu, 14 Desember 2014

VN dr dia

" Rindu aku sangat rindu kamu terasa saja kau masih ada didekatku tak mudah aku melupakan   dirimu disaat aku terbangun dari tidurku. rinduaku sangat rindu kamu terasa saja kau masih ada didekatku tak muda aku melupakan dirimu disaat aku sendiri"
       Penggalan dari sebuah lagu ini menambahkanku semakin sakit bagaimana mungkin saat itu sudah dua bulan hubungan kita telah berakhir. dan saat itu juga aku sangat merindukannya, aku ingin mendengar suaranya dan saat itu dia ngBBM aku. lalu aku membalas dan meminta padanya agar dia menyanyikan sebuah lagu dan ternyata dia benar-benar mengirimkan VN dan ketika mendengar seketika hati ini pun rapuh. ingin rasanya aku meangis dan berkata padanya bahwa aku merasakan seperti itu juga mendengar suaranya yang juga sangat rapuh dan bergetar.
        Dari sebuah lagu itu aku mengingat kejadian 8 tahun lalu dimana saat itu aku masih berada di bangku sekolah dasar saat dia juga menyanyikan sebuah lagu yang sampai sekarang menjadi daftar lagu yang ada diponselku rasanya sangat miris cerita tentang cinta pertamaku bertahun-tahun aku menunggunya dan hanya 1 bulan untuk meninggalkannya dan sekarang  aku hanya serahkan pada Allah sang maha pencipta dengan seiring berjalannya waktu pasti semua ini akan terjawabkan.
      

Senin, 08 Desember 2014

Cinta Pertama (Kenyataan Pahit)

24 Agustus 2013

" Gimana Apa kamu mau menungguku selama 2 tahun dan setelah itu  kita menikah"

"Ma'f Ras untuk saat ini aku tidak bisa menjawabnya dan suatu saat nanti biar waktu aka menjawabnya" 

      Sepenggal pesan singkat yang ku terima dari seseorang yang kini sudah sah menjadi mantanku bagaimana bisa dalam waktu 1 bulan bersama akirnya kita putus juga. hanya karna takut akan sebuah restu yang dia dapatkan, berkali-kali dia bertanya kepadaku apakah mungkin kedua orang tua ku merestui hubungan kami, dan berkali-kali aku yakinkan dia tapi semua itu telah pudar karna aku sudah mulai meragu tentang cintanya kepadaku.
      Hari kini telah berganti rasanya sepi sekali, berkali-kali aku lihat smartphonku berharap dia akan menanyakan kabarku dan wajahku mulai melemah setelah aku mengingat kejadian kemarin. ingin rasanya aku menangis namun aku malu untuk menangisi karena bagiku meninggalkan dia adalah jalan yang tepat yang kupilih karna itu menurutku sangat mudah tapi kenyataannya salah berbagai macam kenangan yang muncul dalam benakku. kini aku hanya bisa berbaring di tempat tidurku, smartphone yang ikut berbaring disampingkuku karena saat itu aku tidak tertarik dengan apa2 sampai akhirnya ponselku bergetar dan aku melihat sebuah cahaya merah yang keluar dari ponselku " Salsa " Gumamku. dia adalah sahabat kecilku yang paling mendukung cerita cinta ku dengan Rasyid.
"Kenapa kok kalian putus"
"Sebenarnya aku masih sayang sama dia sal tapi jalan yang menuntun aku untuk berpisah dengannya"
Sebenarnya aku sayang bangaet sama dia tapi aku kecewa dan aku mula meragukan dari setiap pertanyaan yang dia tanyakan, tak lama ponselku bergetar lagi salsa membalasnya kembali
"jika memang itu yang terbaik aku dukung kepusan apa yang kamu ambil meskipun aku sangat menyayangkan hal itu terjadi"
Aku berusaha untuk mengabaikannya, hening dan akhirnya aku tertidur